Kali ini Saya mau cerita ulang tentang kisah nyata siluman buaya putih yang beredar jagad maya. Kisah misteri siluman buaya putih ini cukup menggemparkan penduduk Tegal Mulyo. Awalnya berasal dari hilangnya pemancing di bendungan Sungai Opak hingga munculnya seekor buaya putih yang diyakini merupakan siluman penunggu Kali Opak dimana seorang pemancing hilang di tempat tersebut. Setelah berusaha selama 2 hari, akhirnya Usaha tim SAR gabungan dalam melakukan evakuasi pemancing yang tergelincir ke dalam sungai bisa membuahkan hasil.
Meskipun pemancing tersebut ditemukan dalam keadaan tak benyawa namun usaha SAR dalam mencari jasad korban cukup memberikan apresiasi yang membanggakan. Kisah ini bermula ketika korban memancing di pinggiran Sungai Opak sendirian. Ia memarkirkan motor di atas jembatan sementara dirinya turun ke bawah mendekati aliran sungai.
Naas ketika ia hendak mencari lokasi memancing yang strategis, ia tergelincir hingga jatuh ke sungai yang cukup dalam. Rupanya ada warga sekitar yang sedang memandikan sapi di pinggir sungai melihat kejadian tersebut. Korban terlihat berusaha menepi namun terbawa arus. Tarno yang berusaha menolong dengan cepat berlari ke tempat korban terjatuh. Ia sempat berniat terjun menyelamatkan nyawa korban dari dasar sungai, namun belum sempat Tarno terjun ke dalam aliran sungai, rupanya korban yang tidak dapat lagi bertahan menghilang dari pandangan dan tiba-tiba muncul seekor buaya putih tepat ditempat korban terperosok.
Kisah nyata siluman buaya putih ini memang sudah lama didengar oleh Tarno, namun baru kali ini ia melihat dengan mata kepala sendiri. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada dirinya, akhirnya Tarno memutuskan untuk meminta bantuan kepada orang lain dan menceritakan kejadian tersebut. Beberapa warga setempat sempat mendatangi lokasi kejadian sebelum akhirnya datang TIM SAR bersama rombongan melakukan penyisiran.
Buaya putih yang diyakini sebagai Siluman Kali Opak memang sudah lama menjadi buah bibir masyarakat setempat, pasalnya dalam tiap tahunnya ada saja korban meninggal yang kemudian dikaitkan dengan keberadaan siluman buaya putih di aliran Sungai Opak. Masyarakat meyakini bahwa kejadian-kejadian yang selama ini menimpa korban hingga tewas merupakan ulah dari siluman buaya putih.
Di lain sisi TIM SAR yang telah melakukan pencarian terhadap korban tidak kunjung menemukan jasad korban. Sampai akhirnya seorang sesepuh di desa tersebut melakukan suatu ritual yang diawali dengan membakar kemenyan dan komat-kamit membaca mantra. Beberapa saat kemudian orang tersebut memberikan pernyataan bahwa jasad korban akan dikembalikan setelah 2 hari.
Anehnya lagi, TIM SAR yang tetap berusaha menyisir hingga berkilo-kilo meter dari tempat kejadian, tidak membuahkan hasil juga. Baru setelah 2 hari kemudian jasad korban terlihat mengambang di perairan Sungai Opak tidak jauh dari tempat ia terperosok. Cerita ini kemudian kembali menimbulkan ketakutan masyarakat setempat akan kisah nyata siluman buaya putih.
Meskipun pemancing tersebut ditemukan dalam keadaan tak benyawa namun usaha SAR dalam mencari jasad korban cukup memberikan apresiasi yang membanggakan. Kisah ini bermula ketika korban memancing di pinggiran Sungai Opak sendirian. Ia memarkirkan motor di atas jembatan sementara dirinya turun ke bawah mendekati aliran sungai.
Naas ketika ia hendak mencari lokasi memancing yang strategis, ia tergelincir hingga jatuh ke sungai yang cukup dalam. Rupanya ada warga sekitar yang sedang memandikan sapi di pinggir sungai melihat kejadian tersebut. Korban terlihat berusaha menepi namun terbawa arus. Tarno yang berusaha menolong dengan cepat berlari ke tempat korban terjatuh. Ia sempat berniat terjun menyelamatkan nyawa korban dari dasar sungai, namun belum sempat Tarno terjun ke dalam aliran sungai, rupanya korban yang tidak dapat lagi bertahan menghilang dari pandangan dan tiba-tiba muncul seekor buaya putih tepat ditempat korban terperosok.
Kisah nyata siluman buaya putih ini memang sudah lama didengar oleh Tarno, namun baru kali ini ia melihat dengan mata kepala sendiri. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada dirinya, akhirnya Tarno memutuskan untuk meminta bantuan kepada orang lain dan menceritakan kejadian tersebut. Beberapa warga setempat sempat mendatangi lokasi kejadian sebelum akhirnya datang TIM SAR bersama rombongan melakukan penyisiran.
Buaya putih yang diyakini sebagai Siluman Kali Opak memang sudah lama menjadi buah bibir masyarakat setempat, pasalnya dalam tiap tahunnya ada saja korban meninggal yang kemudian dikaitkan dengan keberadaan siluman buaya putih di aliran Sungai Opak. Masyarakat meyakini bahwa kejadian-kejadian yang selama ini menimpa korban hingga tewas merupakan ulah dari siluman buaya putih.
Di lain sisi TIM SAR yang telah melakukan pencarian terhadap korban tidak kunjung menemukan jasad korban. Sampai akhirnya seorang sesepuh di desa tersebut melakukan suatu ritual yang diawali dengan membakar kemenyan dan komat-kamit membaca mantra. Beberapa saat kemudian orang tersebut memberikan pernyataan bahwa jasad korban akan dikembalikan setelah 2 hari.
Anehnya lagi, TIM SAR yang tetap berusaha menyisir hingga berkilo-kilo meter dari tempat kejadian, tidak membuahkan hasil juga. Baru setelah 2 hari kemudian jasad korban terlihat mengambang di perairan Sungai Opak tidak jauh dari tempat ia terperosok. Cerita ini kemudian kembali menimbulkan ketakutan masyarakat setempat akan kisah nyata siluman buaya putih.