Majalah Playboy sejak dulu memang terkenal sebagai salah satu media cetak yang kontroversial. Sampulnya yang kerap menampilkan wanita minim busana sempat membuatnya mendapat kecaman dari masyarakat lokal, saat ingin menerbitkan majalah Playboy versi Indonesia tahun 2006. Namun, majalah yang dulu selalu menampilkan sampul fenomenal itu kini sudah tidak akan memasang foto sensual.
CEO majalah Playboy, Scott Flanders mengumumkan keputusannya yang bikin semua media internasional heboh. Kalau kita menoleh ke belakang sejenak, rasanya tidak akan percaya, karena majalah ini merupakan pioneer media mainstream pertama di Amerika Serikat, yang menampilkan foto wanita tanpa busana. Mereka memulainya sejak tahun 1953. Tapi, mulai Maret 2016 mereka menghentikan sekaligus mengubah 'haluan' idelogi mereka.
Kepada beberapa media internasional, majalah Playboy juga mengatakan alasan untuk menghentikan apa yang sudah menjadi ciri khasnya selama bertahun-tahun. Ternyata penyebabnya adalah kemerosotan sirkulasi, yang tadinya mencapai 5,6 juta eksemplar di tahun 1970-an, kini hanya mencapai 800 ribu saja.
Karena majalah ini sangat kontroversial dan sempat dilarang tahun 2006 lalu, enggak semua orang tahu bagaimana vulgarnya foto-foto pada sampul majalah Playboy. Mungkin kamu sangat penasaran, seberapa fenomenal, sih, foto-foto yang dipampang di cover-nya? Namun, sayang kali ini Saya nggak bisa menampilkan gambar sampul majalah tersebut.
CEO majalah Playboy, Scott Flanders mengumumkan keputusannya yang bikin semua media internasional heboh. Kalau kita menoleh ke belakang sejenak, rasanya tidak akan percaya, karena majalah ini merupakan pioneer media mainstream pertama di Amerika Serikat, yang menampilkan foto wanita tanpa busana. Mereka memulainya sejak tahun 1953. Tapi, mulai Maret 2016 mereka menghentikan sekaligus mengubah 'haluan' idelogi mereka.
Kepada beberapa media internasional, majalah Playboy juga mengatakan alasan untuk menghentikan apa yang sudah menjadi ciri khasnya selama bertahun-tahun. Ternyata penyebabnya adalah kemerosotan sirkulasi, yang tadinya mencapai 5,6 juta eksemplar di tahun 1970-an, kini hanya mencapai 800 ribu saja.
Karena majalah ini sangat kontroversial dan sempat dilarang tahun 2006 lalu, enggak semua orang tahu bagaimana vulgarnya foto-foto pada sampul majalah Playboy. Mungkin kamu sangat penasaran, seberapa fenomenal, sih, foto-foto yang dipampang di cover-nya? Namun, sayang kali ini Saya nggak bisa menampilkan gambar sampul majalah tersebut.