Game ponsel Pokemon Go terus menuai sorotan pelbagai pihak. Para penikmat permainan ini terus bermunculan. Permainan mengejar sosok makhluk virtual ini dikembangkan oleh perusahaan Niantic Inc. asal San Francisco, Amerika Serikat.
Pada dasarnya, game baru yang mejeng di toko aplikasi ponsel pintar ini baru dirilis secara resmi di beberapa negara saja, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Walau begitu, para maniak tidak mau ketinggalan dan bisa langsung mengunduhnya lewat situs apkmirror.com
Saking menarik perhatiannya, permainan virtual yang diluncurkan 7 Juni lalu ini sampai mendapat respon keras dari sejumlah pihak, seperti kepolisian. Polisi sampai mengeluarkan imbauan agar para pemain untuk terus berhati-hati.
Sebuah temuan menarik juga diberitakan media asing, kala seorang tentara militer Amerika Serikat yang bertugas di Irak malah keranjingan mencari pokemon, ketimbang bertempur lawan ISIS. Aneh bukan?
Berikut ini insiden yang terjadi akibat 'virus' Pokemon Go yang dihimpun dari berbagai sumber:
Lagi main game virtual Pokemon Go, gadis AS temukan mayat di sungai
Siapa sangka, akibat permainan ini, Shayla Wiggins (19) menemukan mayat di tempat Pokemon itu muncul. Gadis asal Wyoming, Amerika Serikat ini menyebutkan, dirinya menemukan Pokemon di sumber mata air, namun ternyata yang lebih mengerikan ada mayat di sana.
Shayla yang tinggal sementara di tempat itu selama musim panas mengaku terkejut saat melompat untuk mendapatkan monster virtualnya tersebut. Dia mengaku kemudian terpikir untuk menelepon layanan telepon darurat, 911. Mayat tersebut ditemukan di Sungai Big Win, tepat di bawah jembatan layang 789 Wyoming. Polisi lokal menyebutkan mayat tersebut diindikasikan sebagai pemain Pokemon Go yang terjatuh atau loncat untuk mendapatkan monster virtualnya.
Pokemon Go telah menyebabkan berbagai kecelakaan di Amerika Serikat, sejak pekan lalu dirilis ke publik. Para pemainnya menggunakan segala cara untuk mendapatkan monster virtual mereka. Tak jarang, mereka sampai melompat hingga menyeberang jalan raya untuk mendapatkan monster kesayangannya itu.
Sedang bertempur lawan ISIS, tentara AS malah asyik main Pokemon Go
Demam permainan virtual 'Pokemon Go' lewat ponsel pintar merambah hingga ke daerah pertempuran militer di Irak. Seorang tentara asal Amerika yang secara sukarela bergabung dengan tentara Kurdi Peshmerga, Louis Park (26) mengaku melihat pokemon Squirtle di antara senapan mesin yang ada di wilayah padang pasir.
Dia kala itu sedang bersiaga akan gempuran militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tepatnya di kota Dohuk. Park mengaku memainkan aplikasi ini tidak terlalu sering, lantaran tugasnya sebagai tentara dan keterbatasan sinyal. Walau begitu, saat berada di Dohuk, sebuah desa di Kurdistan, Park dapat bermain sepuasnya karena terdapat tempat latihan pokemon di sana.
Perampok pakai Pokemon Go buat jebak korbannya
Polisi Missouri, Amerika Serikat, menerima laporan insiden perampokan yang dilakukan menggunakan palikasi game ponsel Pokemon Go. Para perampok memanfaatkan game buatan Nintendo itu untuk menjebak korbannya di tempat sepi.
Stasiun televisi CNN melaporkan, polisi sudah menangkap empat tersangka perampok setelah menerima laporan sekitar pukul 02.00, tiga hari lalu. Polisi kemudian menemukan senjata di lokasi kejadian. Dengan menggunakan fitur lokasi di Pokemon Go, perampok bisa mengetahui di mana para korbannya berada.
Pada dasarnya, game baru yang mejeng di toko aplikasi ponsel pintar ini baru dirilis secara resmi di beberapa negara saja, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Walau begitu, para maniak tidak mau ketinggalan dan bisa langsung mengunduhnya lewat situs apkmirror.com
Saking menarik perhatiannya, permainan virtual yang diluncurkan 7 Juni lalu ini sampai mendapat respon keras dari sejumlah pihak, seperti kepolisian. Polisi sampai mengeluarkan imbauan agar para pemain untuk terus berhati-hati.
Sebuah temuan menarik juga diberitakan media asing, kala seorang tentara militer Amerika Serikat yang bertugas di Irak malah keranjingan mencari pokemon, ketimbang bertempur lawan ISIS. Aneh bukan?
Berikut ini insiden yang terjadi akibat 'virus' Pokemon Go yang dihimpun dari berbagai sumber:
Lagi main game virtual Pokemon Go, gadis AS temukan mayat di sungai
Siapa sangka, akibat permainan ini, Shayla Wiggins (19) menemukan mayat di tempat Pokemon itu muncul. Gadis asal Wyoming, Amerika Serikat ini menyebutkan, dirinya menemukan Pokemon di sumber mata air, namun ternyata yang lebih mengerikan ada mayat di sana.
Shayla yang tinggal sementara di tempat itu selama musim panas mengaku terkejut saat melompat untuk mendapatkan monster virtualnya tersebut. Dia mengaku kemudian terpikir untuk menelepon layanan telepon darurat, 911. Mayat tersebut ditemukan di Sungai Big Win, tepat di bawah jembatan layang 789 Wyoming. Polisi lokal menyebutkan mayat tersebut diindikasikan sebagai pemain Pokemon Go yang terjatuh atau loncat untuk mendapatkan monster virtualnya.
Pokemon Go telah menyebabkan berbagai kecelakaan di Amerika Serikat, sejak pekan lalu dirilis ke publik. Para pemainnya menggunakan segala cara untuk mendapatkan monster virtual mereka. Tak jarang, mereka sampai melompat hingga menyeberang jalan raya untuk mendapatkan monster kesayangannya itu.
Sedang bertempur lawan ISIS, tentara AS malah asyik main Pokemon Go
Demam permainan virtual 'Pokemon Go' lewat ponsel pintar merambah hingga ke daerah pertempuran militer di Irak. Seorang tentara asal Amerika yang secara sukarela bergabung dengan tentara Kurdi Peshmerga, Louis Park (26) mengaku melihat pokemon Squirtle di antara senapan mesin yang ada di wilayah padang pasir.
Dia kala itu sedang bersiaga akan gempuran militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tepatnya di kota Dohuk. Park mengaku memainkan aplikasi ini tidak terlalu sering, lantaran tugasnya sebagai tentara dan keterbatasan sinyal. Walau begitu, saat berada di Dohuk, sebuah desa di Kurdistan, Park dapat bermain sepuasnya karena terdapat tempat latihan pokemon di sana.
Perampok pakai Pokemon Go buat jebak korbannya
Polisi Missouri, Amerika Serikat, menerima laporan insiden perampokan yang dilakukan menggunakan palikasi game ponsel Pokemon Go. Para perampok memanfaatkan game buatan Nintendo itu untuk menjebak korbannya di tempat sepi.
Stasiun televisi CNN melaporkan, polisi sudah menangkap empat tersangka perampok setelah menerima laporan sekitar pukul 02.00, tiga hari lalu. Polisi kemudian menemukan senjata di lokasi kejadian. Dengan menggunakan fitur lokasi di Pokemon Go, perampok bisa mengetahui di mana para korbannya berada.