Jika menyebut negara paling bahagia dan aman dikunjungi turis, salah satunya sudah pasti Islandia. Tahukah Anda, angka kriminalitas di sini sangat rendah. Apa rahasianya?
Sudah banyak penilaian dari berbagai organisasi internasional, terkait tingkat kebahagiaan atau keamanan suatu negara. Bukan rahasia lagi, kalau Islandia selalu masuk dalam daftarnya!
International Womens Travel Center, akhir tahun kemarin melansir 10 negara yang aman dikunjungi turis wanita dan Islandia berada di nomor satu. Institute for Economics and Peace (IEP), organisasi non profit dari AS juga melansir 'Global Peace Index 2015' alias daftar negara paling aman di dunia. Islandia pun ada di peringkat teratas.
Islandia adalah negara kecil di bagian utara dari daratan Eropa, dengan luas 102,7 km persegi dan populasinya 300 ribu jiwa. Negara yang terkenal dingin, tapi punya bentang alam yang indah. Pamor pariwisatanya pun terus meningkat, yang salah satu alasannya adalah turis nyaman dan aman untuk traveling ke sana.
Situs BBC, pernah mengulas pengalaman seorang mahasiswa hukum asal AS yang sedang meneliti soal kriminalitas di Islandia. Seperti detikTravel tengok di situs BBC, Rabu (20/1/2016) mahasiswa tersebut bernama Andrew Clark.
Dirinya menghabiskan waktu selama 6 bulan di Reykjavik, ibukota negara Islandia. Di hari pertama yang sedang hujan salju, dirinya sudah dikagetkan kala berjalan di trotoar sambil menyeret tasnya yang besar. Sebuah mobil Jeep berhenti di dekatnya, lalu sang supir keluar dan menawarkan tumpangan.
"Anda mau tumpangan?" begitu kata supirnya.
Andrew mengiyakan, sambil harap-harap cemas. Peraturan traveling nomor satu yang umum, adalah jangan mau naik tumpangan orang asing. Tapi sepertinya, itu tidak berlaku di Islandia. Sebab masyarakat setempat sudah biasa memberikan tumpangan dan mengantar sampai ke tujuan.
Andrew juga melihat pemandangan yang tak biasa di sana. Sepeda-sepeda di pinggir trotoar, yang terparkir rapi tidak dikunci atau digembok. Dirinya makin dibuat geleng-geleng kepala, kala selama 6 bulan di sana, dia tidak pernah mendengar atau melihat berita kriminalitas!
Tak ayal, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dari PBB menyatakan bahwa angka kriminalitas di Islandia sangatlah rendah. Angka pembunuhan di sana adalah 1,8 per 100.000 penduduk per tahun. Bayangkan dengan Amerika, yang angkanya 5,8 per 100.000 penduduk.
Bahkan, para orang tua di sana sudah terbiasa meninggalkan bayinya begitu saja untuk bermain di luar ruangan. Kalau ke sekolah, mereka juga suka menintipkan anaknya ke orang lain jika tak punya waktu.
Salah satu rahasia, mengapa Islandia begitu aman dan damai adalah karena tidak ada kesenjangan sosial. Hal itu, didapati Andrew dalam wawancara dengan masyarakat setempat, dari penjaja makanan, mahasiswa, wartawan, sampai pejabat pemerintah.
Bagi masyarakat Islandia, tidak ada perbedaan antara masyarakat kelas atas, menengah dan bawah. Oleh sebab itu, ketegangan antara kelas ekonomi tidak ditemukan di Islandia. Seusatu yang sulit ditemukan di negara lain.
University of Missouri, universitas dari AS pernah melakukan survei kepada masyarakat Islandia perihal status sosial tersebut. Hasilnya mengejutkan, hanya 1,1 % yang menilai dirinya adalah kalangan kelas atas dan 1,5 % mengaku sebagai kalangan kelas bawah. Sisanya, 97 % mengidentifikasi diri mereka sebagai dua-duanya.
Di Islandia, orang-orang kaya tidak hidup secara eksklusif dan terpisah. Mereka hidup berbaur, tinggal di lingkungan bersama kalangan menengah dan bawah.
Bicara soal pistol, ternyata Islandia menempati urutan ke-15 dalam hal kepemilikan senjata per kapita. Tercatat, 90 ribu penduduknya memiliki senjata api. Walah!
Namun anehnya, tidak pernah ada kejahatan yang melibatkan senjata api di sana. Terang saja, untuk mendapatkan lisensi kepemilikan senjata api juga harus melalui tes tertulis dan tes psikologis yang panjang.
Anehnya lagi, tahukah Anda kalau polisi di sana malah tidak memegang senjata. Ya benar, polisi yang mengatur lalu lintas dan berpatroli di jalanan Islandia tidaklah memegang pistol. Satu-satunya yang memegang pistol dan senjata lainnya, hanyalah satuan keamanan yang bernama Viking Squad. Inilai special force-nya Islandia tapi juga jarang turun ke jalan.
Ketika ada suatu masalah yang mengakibatkan keributan, pihak kepolisian setempat lebih suka memakai cara diplomasi. Ada satu cerita menarik di tahun 2013, kala seorang pria mengamuk dan mencoba menyerang polisi dengan senjata api.
Kepolisian setempat berhasil meringkusnya, dengan balik menembak mati. Setelah itu, pihak kepolisian malah meminta maaf kepada keluarga si pelaku karena sudah menembak mati. Mereka mengaku sudah menggunakan berbagai cara tapi tidak berhasil.
Para polisi di Islandia juga terkenal ramah dan aktif mengikuti gerakan-gerakan sosial. Malah mereka sering membuat 'heboh' ketika di awal tahun 2015 kemarin, berpatroli dengan kostum Star Wars, seperti memakai kostum prajurit Stormtrooper dan Darth Vader.
Tingkat pendidikan dan kesehataan juga menjadi perhatian serius pemerintah. Maka dari itu, tidaklah mengejutkan kalau Islandia menyandang negara paling bahagia dan aman di dunia. Kriminalitas di sana, adalah barang yang langka.
Sumber :
http://travel.detik.com/read/2016/01/20/164337/3123027/1520/negara-dengan-kriminalitas-yang-langka?v9911031381
Sudah banyak penilaian dari berbagai organisasi internasional, terkait tingkat kebahagiaan atau keamanan suatu negara. Bukan rahasia lagi, kalau Islandia selalu masuk dalam daftarnya!
International Womens Travel Center, akhir tahun kemarin melansir 10 negara yang aman dikunjungi turis wanita dan Islandia berada di nomor satu. Institute for Economics and Peace (IEP), organisasi non profit dari AS juga melansir 'Global Peace Index 2015' alias daftar negara paling aman di dunia. Islandia pun ada di peringkat teratas.
Islandia adalah negara kecil di bagian utara dari daratan Eropa, dengan luas 102,7 km persegi dan populasinya 300 ribu jiwa. Negara yang terkenal dingin, tapi punya bentang alam yang indah. Pamor pariwisatanya pun terus meningkat, yang salah satu alasannya adalah turis nyaman dan aman untuk traveling ke sana.
Situs BBC, pernah mengulas pengalaman seorang mahasiswa hukum asal AS yang sedang meneliti soal kriminalitas di Islandia. Seperti detikTravel tengok di situs BBC, Rabu (20/1/2016) mahasiswa tersebut bernama Andrew Clark.
Dirinya menghabiskan waktu selama 6 bulan di Reykjavik, ibukota negara Islandia. Di hari pertama yang sedang hujan salju, dirinya sudah dikagetkan kala berjalan di trotoar sambil menyeret tasnya yang besar. Sebuah mobil Jeep berhenti di dekatnya, lalu sang supir keluar dan menawarkan tumpangan.
"Anda mau tumpangan?" begitu kata supirnya.
Andrew mengiyakan, sambil harap-harap cemas. Peraturan traveling nomor satu yang umum, adalah jangan mau naik tumpangan orang asing. Tapi sepertinya, itu tidak berlaku di Islandia. Sebab masyarakat setempat sudah biasa memberikan tumpangan dan mengantar sampai ke tujuan.
Andrew juga melihat pemandangan yang tak biasa di sana. Sepeda-sepeda di pinggir trotoar, yang terparkir rapi tidak dikunci atau digembok. Dirinya makin dibuat geleng-geleng kepala, kala selama 6 bulan di sana, dia tidak pernah mendengar atau melihat berita kriminalitas!
Tak ayal, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dari PBB menyatakan bahwa angka kriminalitas di Islandia sangatlah rendah. Angka pembunuhan di sana adalah 1,8 per 100.000 penduduk per tahun. Bayangkan dengan Amerika, yang angkanya 5,8 per 100.000 penduduk.
Bahkan, para orang tua di sana sudah terbiasa meninggalkan bayinya begitu saja untuk bermain di luar ruangan. Kalau ke sekolah, mereka juga suka menintipkan anaknya ke orang lain jika tak punya waktu.
Salah satu rahasia, mengapa Islandia begitu aman dan damai adalah karena tidak ada kesenjangan sosial. Hal itu, didapati Andrew dalam wawancara dengan masyarakat setempat, dari penjaja makanan, mahasiswa, wartawan, sampai pejabat pemerintah.
Bagi masyarakat Islandia, tidak ada perbedaan antara masyarakat kelas atas, menengah dan bawah. Oleh sebab itu, ketegangan antara kelas ekonomi tidak ditemukan di Islandia. Seusatu yang sulit ditemukan di negara lain.
University of Missouri, universitas dari AS pernah melakukan survei kepada masyarakat Islandia perihal status sosial tersebut. Hasilnya mengejutkan, hanya 1,1 % yang menilai dirinya adalah kalangan kelas atas dan 1,5 % mengaku sebagai kalangan kelas bawah. Sisanya, 97 % mengidentifikasi diri mereka sebagai dua-duanya.
Di Islandia, orang-orang kaya tidak hidup secara eksklusif dan terpisah. Mereka hidup berbaur, tinggal di lingkungan bersama kalangan menengah dan bawah.
Bicara soal pistol, ternyata Islandia menempati urutan ke-15 dalam hal kepemilikan senjata per kapita. Tercatat, 90 ribu penduduknya memiliki senjata api. Walah!
Namun anehnya, tidak pernah ada kejahatan yang melibatkan senjata api di sana. Terang saja, untuk mendapatkan lisensi kepemilikan senjata api juga harus melalui tes tertulis dan tes psikologis yang panjang.
Anehnya lagi, tahukah Anda kalau polisi di sana malah tidak memegang senjata. Ya benar, polisi yang mengatur lalu lintas dan berpatroli di jalanan Islandia tidaklah memegang pistol. Satu-satunya yang memegang pistol dan senjata lainnya, hanyalah satuan keamanan yang bernama Viking Squad. Inilai special force-nya Islandia tapi juga jarang turun ke jalan.
Ketika ada suatu masalah yang mengakibatkan keributan, pihak kepolisian setempat lebih suka memakai cara diplomasi. Ada satu cerita menarik di tahun 2013, kala seorang pria mengamuk dan mencoba menyerang polisi dengan senjata api.
Kepolisian setempat berhasil meringkusnya, dengan balik menembak mati. Setelah itu, pihak kepolisian malah meminta maaf kepada keluarga si pelaku karena sudah menembak mati. Mereka mengaku sudah menggunakan berbagai cara tapi tidak berhasil.
Para polisi di Islandia juga terkenal ramah dan aktif mengikuti gerakan-gerakan sosial. Malah mereka sering membuat 'heboh' ketika di awal tahun 2015 kemarin, berpatroli dengan kostum Star Wars, seperti memakai kostum prajurit Stormtrooper dan Darth Vader.
Tingkat pendidikan dan kesehataan juga menjadi perhatian serius pemerintah. Maka dari itu, tidaklah mengejutkan kalau Islandia menyandang negara paling bahagia dan aman di dunia. Kriminalitas di sana, adalah barang yang langka.
Sumber :
http://travel.detik.com/read/2016/01/20/164337/3123027/1520/negara-dengan-kriminalitas-yang-langka?v9911031381