Gerhana matahari merupakan fenomena langka karena waktu terjadinya tidak setiap bulan, bahkan di satu tempat harus menunggu hingga puluhan tahun untuk menyaksikan gerhana. Gerhana matahari bukan hanya total, ada juga gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari cincin.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan gerhana menjadi langka karena bidang orbit bulan yang miring 5 derajat terhadap bidang orbit bumi. Sehingga menyebabkan gerhana hanya terjadi pada musim-musim gerhana. Gerhana matahari terjadi ketika piringan bulan menutupi sebagian atau seluruh piringan matahari.
Data LAPAN mencatat dalam kurun waktu satu abad Indonesia merdeka, yakni dari tahun 1945 hingga 2045 terjadi 33 gerhana matahari. Jumlah itu gabungan dari gerhana matahari total, sebagian dan cincin. Sebanyak 18 gerhana matahari sebagian, 9 gerhana matahari total dan 6 gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari sebagian terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Daerah bumi yang dilewati penumbra (bayangan kabur yang warnanya agak terang dari bayangan inti atau umbra) akan merasakan gerhana matahari sebagian.
Sedangkan gerhana matahari total terjadi saat posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari. Sinar matahari terhalang bulan dan bayangan umbra (inti) bulan menutup permukaan bumi sehingga suasana terang akan tiba-tiba berganti gelap. Seperti yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang, gerhana matahari total yang hanya terjadi di Indonesia. Sementara untuk gerhana matahari cincin terjadi saat bulan menutupi matahari, namun piringan bulan tak menutup sempurna piringan matahari. Sehingga terlihat seperti cincin.
Peristiwa gerhana matahari total 9 Maret 2016 nanti menjadi spesial karena merupakan fenomena yang langka dan hanya terjadi di Indonesia. Gerhana matahari total di Indonesia terakhir terjadi 21 tahun lalu pada 24 Oktober 1995. Durasi gerhana tahun 1955 sekitar 2 menit dan melintasi pulau kecil di ujung utara Indonesia, Pulau Sangihe di Sulawesi Utara. Gerhana matahari total ini adalah terakhir yang melintas Indonesia pada abad ke-20 ini.
Indonesia yang berada di garis khatulistiwa beberapa kali dilintasi gerhana matahari total. Misalnya saja 11 Juni 1983 yang melewati Jawa dan Sulawesi.
Selain itu ada juga gerhana matahari total tanggal 18 Maret 1988 yang melintasi Sumatera dan Kalimantan. Gerhana tahun 1988 punya kemiripan jalur dengan dengan gerhana 9 Maret 2016 mendatang yang akan melewati beberapa daerah di Indonesia.
Di tahun 1900-an juga pernah terjadi gerhana matahari total di Indonesia, namun belum banyak dokumen yang mencatat peristiwa ini, di antaranya yaitu gerhana tanggal 18 Mei 1901 yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan dengan durasi 6,5 menit. Gerhana 9 Mei 1929 di Takengon, Aceh dengan durasi 5,1 menit.
Sumber :
http://news.detik.com/
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan gerhana menjadi langka karena bidang orbit bulan yang miring 5 derajat terhadap bidang orbit bumi. Sehingga menyebabkan gerhana hanya terjadi pada musim-musim gerhana. Gerhana matahari terjadi ketika piringan bulan menutupi sebagian atau seluruh piringan matahari.
Data LAPAN mencatat dalam kurun waktu satu abad Indonesia merdeka, yakni dari tahun 1945 hingga 2045 terjadi 33 gerhana matahari. Jumlah itu gabungan dari gerhana matahari total, sebagian dan cincin. Sebanyak 18 gerhana matahari sebagian, 9 gerhana matahari total dan 6 gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari sebagian terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Daerah bumi yang dilewati penumbra (bayangan kabur yang warnanya agak terang dari bayangan inti atau umbra) akan merasakan gerhana matahari sebagian.
Sedangkan gerhana matahari total terjadi saat posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari. Sinar matahari terhalang bulan dan bayangan umbra (inti) bulan menutup permukaan bumi sehingga suasana terang akan tiba-tiba berganti gelap. Seperti yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang, gerhana matahari total yang hanya terjadi di Indonesia. Sementara untuk gerhana matahari cincin terjadi saat bulan menutupi matahari, namun piringan bulan tak menutup sempurna piringan matahari. Sehingga terlihat seperti cincin.
Peristiwa gerhana matahari total 9 Maret 2016 nanti menjadi spesial karena merupakan fenomena yang langka dan hanya terjadi di Indonesia. Gerhana matahari total di Indonesia terakhir terjadi 21 tahun lalu pada 24 Oktober 1995. Durasi gerhana tahun 1955 sekitar 2 menit dan melintasi pulau kecil di ujung utara Indonesia, Pulau Sangihe di Sulawesi Utara. Gerhana matahari total ini adalah terakhir yang melintas Indonesia pada abad ke-20 ini.
Indonesia yang berada di garis khatulistiwa beberapa kali dilintasi gerhana matahari total. Misalnya saja 11 Juni 1983 yang melewati Jawa dan Sulawesi.
Selain itu ada juga gerhana matahari total tanggal 18 Maret 1988 yang melintasi Sumatera dan Kalimantan. Gerhana tahun 1988 punya kemiripan jalur dengan dengan gerhana 9 Maret 2016 mendatang yang akan melewati beberapa daerah di Indonesia.
Di tahun 1900-an juga pernah terjadi gerhana matahari total di Indonesia, namun belum banyak dokumen yang mencatat peristiwa ini, di antaranya yaitu gerhana tanggal 18 Mei 1901 yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan dengan durasi 6,5 menit. Gerhana 9 Mei 1929 di Takengon, Aceh dengan durasi 5,1 menit.
Sumber :
http://news.detik.com/